Highlight and Annotation: Pribadi Hebat

Setelah membaca buku Pribadi Hebat, aku menulis sedikit catatan dan highlight untuk buku karya Buya Hamka ini.

Pribadi seseorang dapat diketahui setelah melihat perjalanan hidupnya dan rekam jejak usahanya.
Dengan mendengar satu nama saja, kita kenal ke mana condong pribadinya.
Timbang rasa (empati) muncul karena hati yang bersinar. Sinar itu membayang di mata sehingga raut muka pun menjadi jernih.
Pribadi yang berani adalah yang sanggup menghadapi segala kesulitan atau bahaya dengan tidak kehilangan akal.
Sudah nyata bahwa hidup hanya semata-mata rantai kesulitan yang sambung-menyambung.
Pada waktu bertemu dengan kesulitan, dapat dilihat mana yang pemberani dan mana yang penakut. Mana yang yakin dan mana yang ragu-ragu. Mana yang besar dan mana yang kecil jiwanya.
Kejatuhan adalah hal yang biasa dalam hidup.
Keberanian bukan saja pada ketika mendaki, tetapi juga pada saat turun.
Muhammad Ali Pasya yang mendirikan negara Mesir berkata, “Kesempatan datang dengan tiba-tiba dan pergi pun dengan tiba-tiba pula. Orang yang berani menangkap kesempatan itulah yang sanggup menciptakan pekerjaan besar. Berilah aku kesempatan dan lemparkanlah aku ke laut.”
Takut gagal adalah gagal yang sejati.
Takut mati adalah mati sebelum mati.
Hidup adalah gerak dan gerak adalah maju, berjuang, dan naik, jatuh, lalu naik lagi.
Mengakui kekurangan diri adalah tangga untuk kesempurnaan diri.
Terus berusaha memperbaiki kekurangan diri adalah keberanian luar biasa.
Merasa cukup adalah tanda tidak cukup.

Seperti ikhlas, ikhlas adalah sikap yang tidak diperlihatkan dalam berbagai bentuk baik ucapan atau tindakan atau pikiran.

Merasa ikhlas adalah tanda tidak ikhlas.

Keberanian adalah kesanggupan berkelahi dengan hawa nafsu.
Membalas kebaikan dengan kebaikan adalah hal yang patut dibiasakan. Akan tetapi, membalas kejahatan dengan kebaikan adalah cita-cita kemanusiaan yang setinggi-tingginya.
“Tidaklah dapat kita mengenal seseorang melainkan pada tiga waktu. Tidak dapat diketahui adakah seseorang itu pemaaf melainkan ketika ia marah. Tidak dapat dikenal orang yang berani melainkan pada waktu berjuang. Tidak dapat dikenal sahabat melain kan pada waktu susah.”
Tidak ada yang sulit bagi yang berani.
Jika kita pandai menyukakan hati orang, kita termasuk orang bijaksana. Itupun asalkan kita tidak mengorbankan keyakinan dan pendirian diri sendiri.
Pribadi yang berguna adalah pribadi yang percaya kepada kekuatan diri sendiri.
“Orang yang percaya diri tidaklah mengharapkan pujian manusia. Orang yang mengharapkan pujian niscaya ragu-ragu atas harga dirinya.” (Goustave Le Bon)
Bismarck pernah mengatakan, “Istriku yang membuat aku menjadi seperti ini.”
Jangankan kehidupan pribadi orang besar di dunia, kehidupan para nabi pun dipengaruhi oleh jiwa halus pe rempuan.
Khalif al-Ma’mun mengatakan, “Jika tidak ada tiga perkara, rusak dan binasalah dunia ini. Jika tidak ada syahwat, putuslah keturunan. Jika tidak ada keinginan men cari nafkah, rusak dan binasalah penghidupan. Jika tidak ada keinginan terkemuka, habislah ilmu pengetahuan.”
Ilmu pengetahuan bukan lagi menjadi alat si pandai menekan si bodoh dan bukan pula alat penjajahan. Melainkan sarana pembimbing bagi yang lemah supaya ikut naik posisi dan nilainya sehingga tercapai sebanyak-banyak manfaat untuk sebanyak-banyak orang.
Jika jelas ke mana tujuan dan jalannya, tentu kita akan sampai
Tidak ada orang yang sampai dengan tiba-tiba pada suatu tempat!
Lebih baik satu asalkan tetap, daripada banyak tetapi ragu.
Setiap sampai di batas tujuan, kita berhenti sejenak dan menoleh ke belakang. Telah kita selesaikan dan bersyukurlah. Lihat pula segala hal yang akan kita tempuh di hadapan kita, dengan senang dan sulitnya, dan tetaplah yakin!
Keinginan dan kecintaan kepada pekerjaan menimbul kan beberapa kemajuan: 1. menambah tinggi mutu pekerjaan, 2. menggiatkan dan memajukan yang mengakibatkan tumbuhnya kegembiraan. 3. mendorong kita agar lebih kuat melaksanakan se hingga menimbulkan inspirasi untuk menerobos segala pagar kesulitan.
Mati karena mengejar cita-cita adalah permulaan nilai hidup.
Jika tidak ada cita-cita dan keinginan mencapai cita cita, tidak akan ada kemajuan perikemanusiaan
Ketika membaca, orang akan dapat mempelajari apakah cita-cita kita
Pribadi penulis yang bertanggung jawab, sangat berusaha agar buku itu mengandung nilai dan berisi dari segi pengetahuan dan peradaban.
Kewajiban sejati yaitu sesuatu yang diperintahkan oleh hati sendiri, bukan yang diperintahkan orang lain.
Mendustai batin adalah dusta yang paling besar.
Kewajiban yang diperintahkan jiwa sendiri adalah hakikat kewajiban.
Apa yang diperintahkan batin bernama kebenaran atau al-haq.
Yang jadi pokoknya adalah niat, yaitu menuntut ke ridhaan Allah SWT.
“Menurut ukuran orang yang mempunyai cita-cita akan tercipta pekerjaan dan perkara yang penting dan akan tercipta suatu perkara mulia. Menurut kemuliaan orang yang menciptakannya, besar semua perkara kecil di mata orang kecil dan kecil perkara besar di mata orang besar.”
Arti rela adalah menyempurnakan pekerjaan sendiri dan mempertinggi mutunya.
Ilmu memang ada perguruannya, tetapi murid yang tidak merdeka dari gurunya adalah murid yang tidak berpribadi.
Apa yang kita lihat bagus pada orang bagus bagi kita. lain, belum tentu bagus bagi kita.
Apalah artinya jika orang hormat kepada kita atau segan kepada kita, hanya karena kita anak si fulan, keluarga si fulan, murid si fulan? Bukan karena diri kita sendiri?
Orang yang bersikap terusterang menyatakan apa yang terasa di hatinya, tidak tersangkut-sangkut, tidak bermain “di balik layar” dan tidak “lain di mulut lain di hati” akan cepat diketahui bagaimana dan siapa dia.
Padahal jika dia berpikir lebih dalam, tentu suatu hal yang patut lebih ditakuti adalah mengecewakan urusan umum karena dia sebagai orang yang pantas dan mampu tidak berani menghadapinya.
Yang tidak memiliki lawan hanyalah orang yang tidak berani bertanding.
Di atas keduanya itulah, pujaan dan celaan, terletak kebesaran. Apabila keduanya tidak ada lagi tamatlah riwayatmu walaupun napasmu masih ada.
Berani bertanggung jawab membuat orang yang kuat menjadi lebih kuat.
Kesempurnaan tanggung jawab adalah sabar.
Pengalaman hidup menunjukkan bahwa suatu keadaan yang sulit tidaklah terus dalam kesulitannya.
Sabar adalah kemuliaan dan kalah adalah ke hinaan. Kemenangan ada pada kesabaran.
Perkataan Syekh Muhammad Abduh, seorang ahli filsafat Islam, “Sabar adalah ibu segala akhlak."
Tiga perkara yang menjadi kekayaan jiwa kita, dalam menjadi manusia, yaitu pikiran, perasaan, dan kemauan.
Bagi pribadi, ikhlaslah yang menjadi nyawanya.add Add notemore_vert
Cemburu adalah hasil dari ikhlas.
Bisakah sifat ikhlas dilatih? Bisa, asalkan memakai cara. Caranya adalah berhati-hati memilih perkataan yang akan dikeluarkan sebagaimana berhati-hati menyisihkan uang palsu dari uang asli. Berhati-hati menyusun pikiran, sebab pikiran yang tersusun akan dikeluarkan dengan perantaraan kata-kata.

Cinta yang tidak dibuktikan dengan pengorbanan adalah cinta palsu.
Pendidik berkewajiban membangkitkan semangat pada anak-anak yang dididiknya. Anak-anak harus digem birakan dan jangan dipangkas pucuknya yang akan tum buh. Jangan selalu dipatahkan. Apa pun pekerjaan yang dikerjakannya dengan gembira, asalkan jangan melarat, janganlah dilarang, tetapi sambut dan tuntunlah. Hasil-hasil pekerjaan kecilnya di waktu kecil sampai besar akan menyuburkan semangatnya meneruskan per juangan untuk pekerjaan yang besar.
Yang melemahkan semangat ada dua perkara. Pertama prasangka, kedua hati busuk.
Dia sekali kali tidak takut dan cemas, tidak ragu-ragu dalam persoalan yang sulit bagi orang lain. Itulah orang besar.
Kita pun dapat disegani orang bahkan ditakuti, asalkan dalam hidup kita ada sifat berani untuk melakukan perjuangan melebihi kesanggupan orang lain sehingga orang menjadi kagum dan hormat.
Sifat-sifat yang telah kami jelaskan sebagai modal bagi pertumbuhan pribadi, seperti ke jujuran, keberanian, timbang rasa, daya tarik, dan lain-lain serta kesempurnaan pribadi, tanggung jawab, kesabaran, keuletan, keikhlasan, kekuatan kemauan, akan tetap men jadi modal yang tidak pernah habis dan tidak basi selama nya, insyaa Allah.