The Mindful Buying: Bijak Dalam Membeli

Mungkin dari kalian sekarang ada yang sudah punya income sekitar 4 juta/bulan, 5 juta/bulan, 2 juta/bulan, 10 juta/bulan atau bahkan lebih dari itu. Kemudian kalian juga sudah punya tabungan yang bisa dibilang tidak kecil, ada yang 10 juta, 20 juta, 50 juta, atau lebih dari 100 juta.

Nahh... dengan income dan tabungan sebesar itu pasti kalian juga timbul keinginan untuk membeli berbagai barang yang harganya juga gak murah, seperti iPhone, Motor Sport, Smart Watch, MacBook, dan berbagai barang mahal lainnya.

Dan diantara kalian ada yang langsung beli barang itu yang jadinya setelah membeli timbulah ada rasa bersalah dan menyesal. Nahh, di sini akan kita bahas apa aja pertimbangan sebelum membeli barang yang nominalnya mahal biar gak ada rasa menyesal dan bersalah dan yang ada muncul rasa kepuasaan dan kesenangan yang bisa bertahan lama.

Ini cara yang biasa aku lakukan sebelum memutuskan membeli barang:

Di sini aku biasa menggunakan Eishenhower Matrix untuk menentukan urgensi dan pentingnya tentang suatu hal. Namun hasil dari matrix ini akan divalidasi lagi untuk sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang.

Matriks Penting

Matriks ini dibagi menjadi 4 bagian:

Penting & Mendesak: Hal yang sangat kita butuhkan sekarang dan tidak bisa ditunda harus dilakukan dalam rentang waktu yang pendek. Contoh:

Kebutuhan pengobatan orang terdekat kita yang jatuh sakit

Tidak Mendesak & Penting: Hal yang sangat kita butuhkan tapi masih bisa ditunda untuk memilikinya. Contoh:

Kondisi saat ini aku memiliki keluarga kecil dengan 2 anak dan hanya memiliki motor, berkeinginan untuk membeli mobil namun tabungan dan income bulanan masih belum mencukupi baik untuk cicilan mobil tersebut. Keinginan untuk membeli mobil bisa ditunda sementara karena masih ada kendaraan lain yaitu motor.

Tidak Penting & Mendesak: Hal yang hanya ada dalam rentang waktu tertentu, tapi saat ini kita tidak terlalu membutuhkannya. Contoh:

Tiket konser, kita tidak terlalu membutuhkan konser ini tapi konser hanya ada dalam rentang waktu tertentu.

Tidak Penting & Tidak Mendesak: Hal yang tidak terlalu membutuhkannya saat ini, dan juga hal ini akan selalu ada dalam waktu yang lama baik stok ataupun nilai harganya. Contoh:

Sekarang aku sudah memiliki laptop yang sudah mencukupi kebutuhanku sehari-hari dan ada keluaran laptop generasi terbaru dengan harga yang relatif tidak jauh berbeda. Maka laptop termasuk barang tidak penting dan tidak mendesak.

Setelah menggunakan matriks ini masih berpikir untuk membeli dan masuk ke kategori mendesak dan penting. Validasi lagi hal ini dengan langkah berikut:

Alternative

Apa aja manfaat/fungsi yang kalian harapkan dari barang tersebut?

Pikirkan pertanyaan ini, kemudian tuliskan apa aja fungsi dari barang ini. Setelah itu jawab pertanyaan berikut:

Apakah ada barang yang dimiliki sekarang bisa jadi alternatif barang yang mau dibeli tapi memiliki manfaat/fungsi yang sama?

Mungkin kalian bingung, Contoh:


Aku ingin beli iPad Mini 6 harganya sekitar 6 juta, ekspektasi manfaat/fungsi apa aja yang ingin aku dapatkan:

  1. Bisa membaca buku digital dengan mudah dan bisa dibawa di mana aja.
  2. Bisa membuat catatan/highlight buku.
  3. Mendengarkan musik/menonton film.

Nah itu hal-hal yang pengen aku dapetin ketika punya iPad Mini 6. Kemudian lihat apakah aku punya barang lain yang bisa dapetin manfaat/fungsi itu?

Kebetulan pada saat itu aku ada Tab bekas yang udah lama gak kepake, Lenovo A3300 setelah dicoba ternyata bisa dan manfaat yang didapetin bisa memenuhi list yang diatas jadi Tab bekas ini menggantikan iPad Mini 6.


Dampaknya apa dari hal ini, kita bisa memutuskan untuk tidak jadi membeli barang tersebut.

Keinginan kita sebenarnya bukan barang tersebut tapi apa fungsi/dampak yang ingin kita dapatkan itulah KEINGINAN SEBENARNYA.

Jika tahapan ini tidak ada barang yang bisa menggantikan, lanjut ke tahap selanjutnya.

Test & Validate

Seperti halnya dalam dunia bisnis, ide bisnis sebelum dikembangkan perlu adanya tes dan validasi terlebih dahulu. Setelah tervalidasi baru bisnis tersebut bisa discale-up lebih jauh lagi. Nah, dampak/ekspektasi dari membeli barang bisa juga dilakukan tes dan validasi.

Jika memang tidak ada yang bisa menggantikan barang tersebut, langkah selanjutnya jawab pertanyaan ini:

Apakah ada barang yang bisa memberikan dampak yang sama tapi memiliki kekurangan dari sisi kenyamanan?

Contoh, kita gunakan case yang sama:


Aku ingin membeli iPad Mini 6, dan ekspektasi dampak setelah memakai ini:

Bisa membaca buku digital dengan mudah, di mana aja, nyaman, menyelesaikan banyak lebih buku dan memberikan insight/sudut pandang baru.

Dengan begitu aku bisa mendapatkan banyak insight baru, sudut pandang baru, yang akhirnya membaca buku jadi lebih menyenangkan.

Oke, ekspektasi ini perlu dilakukan VALIDASI terlebih dahulu apakah akan memberikan dampak yang signifikan atau tidak. Cara yang dilakukan cari barang yang mirip dan bisa memberikan ekspektasi tersebut.

Di sini aku menggunakan smartphone untuk melakukan testing dan validasi, jadi aku install Google Play Book kemudian membeli 1-2 buku digital. Setelah mencoba menggunakan smartphone ternyata hasil yang diharapkan sesuai dalam 2 minggu aku bisa menyelesaikan 2 buku dan mendapatkan beberapa insight baru.


Tahapan ini, menghasilkan kesimpulan ternyata menggunakan smartphone sudah memberikan dampak yang besar, apalagi kalau menggunakan Tablet dampak yang dihasilkan bisa jauh lebih besar.

"We like to test things. No matter how good an idea sounds, test it first." - Henry W Bloch

Jika dampak dari validasi ini sudah sesuai maka lanjut ke tahap selanjutnya, namun jika dampaknya ternyata tidak sesuai jangan beli barang tersebut terlebih dahulu. Namun jika dampak ini tidak bisa divalidasi bisa langsung ke tahap selanjutnya.

Pertanyaan

Jika masih ingin membeli barang tersebut coba jawab pertanyaan ini terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli itu:

Waktu yang kamu habiskan untuk mengumpulkan uang, apakah layak?

Membeli barang jangan melihat dari nominal harganya, jangan gunakan mata uang rupiah/dollar/yen/atau apapun itu tapi gunakan mata uang waktu. Jadi misalnya:

Barang A seharga 20 juta, nah hitung berapa lama kamu mengumpulkan uang 20 juta tersebut, let say kamu perlu menabung uang 20 juta dalam waktu 6 bulan. Jadi:

Barang A tidak seharga 2o juta tapi seharga waktu 6 bulanmu

Waktu itu sangat berharga. kenapa? karena

Waktu adalah sesuatu yang tidak bisa kita tambah atau kurangi, dia bersifat konstan. Bahkan setiap diri kita tidak tau punya jatah waktu berapa banyak selama kita hidup.

Jadi pertimbangkan berapa lama waktu yang perlu kalian gadaikan untuk berang tersebut. Apakah layak atau tidak?

Kalau kamu memakai ini apakah semakin produktif?

Produktivitas sangat penting untuk dipertimbangkan karena ini berkaitan dengan return yang akan kita dapatkan. Jadi jika semakin produktif maka banyak manfaat yang akan kita dapatkan dari menggunakan barang tersebut. Selain itu produktivitas akan memicu banyak dampak positif lainnya seperti efek bola salju yang akan terus membesar jika kita semakin produktif dari waktu ke waktu.

Apakah kamu akan sering memakainya?

Seberapa sering akan menggunakan barang ini, hal ini akan mengukur apakah kemungkinan besar kita akan mudah bosan menggunakan barang ini, jika IYA kenapa harus membelinya? bukankah ini hal yang sia-sia juga pada akhirnya. Jadi pikirkan hal ini juga.

Bagaimana ini bisa membuatmu bahagia?

Apakah ketika memiliki barang ini akan bahagia ketika memilikinya dan berapa lama kebahagiaan ini bakal bertahan apakah hanya sementara atau akan ada selama kamu menggunakannya. Coba validasi perasaan ini dengan meminjam barang dari teman atau menyewa barang itu.

Jika aku sudah selesai atau tidak menginginkan barang ini lagi, akan aku apakan barang ini?

Menggunakan barang tentunya memiliki batas waktu tertentu dan hanya bersifat sementara, ketika selesai menggunakan barang ini akan diapakan barang ini, dijual, disumbangkan, atau diberikan ke saudara atau lainnya. Ada banyak opsi coba pikirkan hal ini sebagai pertimbangan sebelum membeli barang.

Setelah semua tahapan untuk memvalidasi keputusan membeli barang ini masih ingin membelinya, maka beli barang itu dan tentunya sesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Untuk lebih sederhana aku juga sertakan ringkasan semuanya sebagai berikut:

Disclaimer: ini adalah pendapat penulis pribadi! jika ada pendapat lain silahkan komentar dibawah ya

Thank you, happy reading!

Have a grat day